Dengan uang di kantong hanya Rp .9000 Silitonga memberanikan diri berangkat dari Tano Tombangan, Tapanuli Selatan ke Kota Sidimpuan, berjarak sekitar 42 km. Muallaf sejak setahun lalu berumur 45, belum pernah menikah, kebingungan akan hidupnya mau kerja apa lagi, mau kemana lagi, mau minta bantu kepada siapa lagi sampai menuju masjid Agung Al Abror berharap bisa berbuka pusa, makan dan shalat di masjid ini. 

Sore hari menjelang Ashar beliau duduk-duduk di depan Kantor Lazisnu, ngobrol ddengan penjual es. Penjual es tersebut menyarankan untuk masuk saja ke Lazisnu. Akhirnya beliau memberanikan diri masuk ke kantor Lazisnu.

Pembicaraan yang panjang, Lazisnu menganalisa keadaannya, memberikan nasehat, memberikan tausiah tentang Islam, bagaimana mengatasi masalah hidup, dsb. Menggali keterampilannya, apa yang bisa dikerjakan, dsb. Akhirnya, Lazisnu menyarankan Pak Samuel Silitonga agar menjalankan kembali pekerjaannya sebagai pijat refleksi dan menjual minyak urut serta bisa membuat minyak urut.

Dengan terharu, gembira, dan semangat beliau menyambut usulan dan cara yang dipaparkan Lazisnu. "Ternyata ada lembaga seperti ini, saya berjanji akan berusaha dengan baik, menggunakan modal usaha dari Lazisnu sebaik-baiknya." Kata beliau. "Saya sebelumnya berpikir mau ke rentenir, alhamdulillah saya digerakkan Allah SWT kemari." tambahnya. "Saya tidak akan sia-siakan kepercayaan ini." saya harus bangkit sampai bisa mandiri."

NU CARE LAZISNU. BANGKIT BERSAMA PENGGERAK UMKM.

CP.WA 082274407199/ 085275523725