LAZISNU adalah salah satu lembaga Nahdlatul Ulama yang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk mengelola zakat infaq dan shadaqah untuk kemaslahatan ummat sebagai pengejawatahan dari salah satu visi dan misi NU untuk menlindungi fakir miskin dari kelaparan dalam satu tarikan nafas kemiskinan yang bisa membawa kekufuran.
Dalam memahami tujuan dari LAZSINU dimaksud oleh PCNU Kota Padangsidimpuan memandang perlu untuk membentuk LAZISNU itu sendiri di Kota Padangsidimpuan dimana potensi daripada ZIS di Padangsidimpuan sangat besar hal itu dapat kita persentasekan berdasarkan persentasi penduduk Kota Padangsidimpuan dengan angka 97% penduduknya adalah muslim.
Berdasarkan kondisi ril dimaksud PCNU Kota Padangsidimpuan langsung melaksanakan mekanisme organisasi dengan agenda membuat rapat-rapat pengurus PCNU Padangsidimpuan yang berlangsung pada bulan Februari dan Maret 2018 Dalam rapat-rapat tersebut hadir PCNU PSP yaitu:
1. Rais Syuriah PCNU Padangsidimpuan
2. Khatib Syuriah PCNU Padangsidimpuan
3. Ketua Tanfidziah PCNU Padangsidimpuan
4. Sekretaris Tanfidziah PCNU Padangsidimpuan
5. Pengurus Tanfidziah PCNU Padangsidimpuan
6. Banom dan Lembaga PCNU Padangsidimpuan
Dengan kesepakatan yaitu terbentuk dan berdirinya LAZISNU Padang Sidimpuan dengan Susunannya
A. Pembina
B. Pengurus
C. Pengawas
Seiring dengan waktu pengurus terpilih membuat Program KOIN NU (Kotak Infak NU) dari dasar pemikiran dari NU Care LAZISNU Pusat dan diperkaya oleh Program yang dikembangkan Daarut Tauhid Bandung yang diasuh oleh A.A.Gym. Semua santrinya selalu diajarkan untuk gemar berinfak setiap hari yang hasilnya berdampak pada pola pikir anak-anak dalam bertindak selalu mengutamakan persaudaraan, ingin saling tolong menolong untuk kemajuan bersama.
Melalui pola hidup yang berkembang seperti itu oleh Ketua Lazisnu Kota Padang Sidimpuan, Zulpan Harahap,S.S,M.Pd.M.Kom pada saat menyelesaikan S-2 di LIKMI Bandung mengangkat hal dan keadaan Santri Daarut Tauhid tersebut ke dalam sebuah penelitian tesis tahun 2016/2017 dan hasil penelitian sekaligus menjadi dasar pemikiran yang kuat dan konsisten untuk berbuat menjadi salah satu modal yang bersentuhan atas managemen dengan terus memakai analisis SWOT.
Dalam upaya memadukan gagasan dan pemikiran PCNU dan Lazisnu Padangsidimpuan yang berbasis analisis SWOT NU di Tabagsel dimaksud dilakukan pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi bagaimana menggerakkan Program Kotak Koin agar berhasil dan sukses di Padang Sidimpuan sebagaimana suksesnya Kotak Koin di Pulau Jawa seperti KOIN NU Sragen, Jawa Tengah dengan pengumpulan mencapai miliaran rupiah.
Ruang hampa dan gelap yang menyelimuti kekosongan ilmu tentang Lazisnu dengan Program KOIN NU tersebut atas data fakta kotak koin seperti dimaksud menjadi pemicu semangat dan komitmen PCNU Padang Sidimpuan bersama Pengurus Lazisnu Kota Padang Sidimpuan memutuskan untuk membuat Kotak Koin untuk diedarkan di Kota Padang Sidimpuan dengan kesepahaman mencari tukang yang akan mengerjakan KotakKoin dimaksud. Tukang pertama tidak fokus dan berlama-lama dan tidak ada hasil Kotak Koinnya, selanjutnya tukang yang kedua, langsung kerja , dan hanya menyelesaikan beberapa kotak saja, harga per kotak pada saat itu Rp 10.000/ kotak di luar stiker. Namun karena kinerja rendah dan tidak memuaskan, karena memakai kayu tidak kering. Akhirnyamuncul tawaran dari tukang yang diajukan Zulpan Harahap sampai 2 orang, dan alhamdulillah hasil kinerjanya dapat memenuhi standard sampai saat itu selesai 200 kotak dengan sumber dana berupa dana pribadi dari H.Misbahuddin, S.H,Sp.N,M/Kn, Dr.Sumper Mulia Harahap,M.A., dan Zulpan Harahap,S.S,M.Pd.M.Kom dengan jumlah dana Rp 5.000.000,- untuk membayar setiap kotak yang selesai dikerjakan beserta stikernya.
Hasil kesepakatan PCNU dan Lazisnu Padang Sidimpuan dalam menggerakkan Kotak Koin tersebut sebaiknya melibatkan seluruh Banom dan Lembaga NU di Kota Padang Sidimpuan. Alhamdulillah ide dan gagasan ini mendapat dukungan yang kuat dari Banom dan Lembaga PCNU Kota Padang Sidimpuan sehingga PCNU dan Lazisnu bertekat dengan bismillah mendistribusikan Kotak Koin yang telah selesai yang tertampung di Sekretariat Lazisnu Padang Sidimpuan di Jalan S.Hasanuddin No.25 Padang Sidimpuan. Untuk pertama kali pendistribusian Kotak Koin NU dimulai dari City Walk Padang Sidimpuan pada tanggal…..
Setelah dua minggu Kotak Koin dibuka dan didapatkan jumlah infaknya Rp 1,022,300,- untuk penyaluran langsung pertama dibuat Program Grebek Becak dengan membawa 25 busi dan 25 amplop serta nasi bungkus. Langsung berburu kepada tukang becak yang rusak dengan memberi busi, amplop berisi uang, serta nasi bungkus. Membagi-bagikan nasi bungkus kepada pemulung, tukang becak, petugas kebersihan, petugas parkir, gelandangan.
Setelah KOIN NU berjalan sekitar 3 bulan dan sistem penyaluran adalah SALDO 0 (Nol) yaitu semua pemasukan disalurkan setiap 2 minggu, alhamdulillah mendapat perhatian dari beberapa Muzakki yang mengirim via transfer dan mengantarkan langsung infak/sedekah, dan zakatnya.
Hal berbeda tentang Saldo Nol menarik perhatian setiap muzakki, karena ide Saldo Nol ini menurut mereka adalah suatu ide baru dan sangat cocok untuk masyarakat, menurut muzakki dan tempat ditipkankannya Kotak Koin khususnya di Padang Sidimpuan, “bila ini berjalan betul tidak mustahil bisa membangun kepercayaan ummat kepada Lazisnu Kota Padang Sidimpuan”
Ide dan gagasan saldo nol ini seiring waktu dalam menjalankan Kotak Koin Lazisnu di Kota Padang Sidimpuan ada tiga hal yang fundamental untuk mengembangkan KOIN NU dimaksud:
1. Ibadah para muzakki yang mengeluarkan ZIS-nya melalui LAZISNU Kota Padang Sidimpuan langsung dinikmati para mustahiknya (8 asnaf)
2. Dapat menghilangkan buruk sangka kepada LAZISNU dalam mengelola ZIS lewat LAZISNU Padang Sidimpuan.
3. Menentramkan hati pengelola/pengurus LAZISNU dalam menerima dan menyalurkan ZIS para Muzakki dengan harapan menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT.
NU Care LAZISNU Padangsidimpuan terus melakukan inovasi, evaluasi, perbaikan dan kreatifitas dalam bentuk dan tampilan KOIN NU, Stiker, bahan, Sistem penyaluran, penerima manfaat, mustahik, program-program, relawan, teknologi, peran, dan manajemennya. Bahkan sejak April 2019 melakukan terobosan dengan pengembangan wilayah pengumpulan dan penyaluran di Tapsel Raya, yaitu: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas. Pengembangan ini dimaksudkan untuk pendirian Institut Teknologi dan Sains NU, BMT (Baitul Mal Wattamwil), Pondok Pesantren Teknologi, Masjid, dan pengembagan program lainnya seperti pengadaan Ambulance Gratis, Super Market, Bank Wakaf Mikro.
Karena belum adanya NU Care LAZISNU yang di SK-kan PP Lazisnu Pusat di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara serta Wilayah dan dakwah KOIN NU serta gemar infak, sedekah, dan zakat mulai tahun 2020 NU Care LAZISNU Padangsidimpuan menyebarkan KOIN NU hampir di seluruh Kabuaten/Kota di Sumatera Utara. Disamping terbentuknya Panitia Pendirian Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Padangsidimpuan.
Pengembangan KOIN NU mendapat tantangan besar dari intern PCNU, namun masyarakat dan ummat sekitarnya sangat mendukung, sehingga memberanikan diri untuk melakukan pengembangan di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Meski mendapat tantangan besar NU Care LAZISNU tetap jalan, istiqamah, dengan niat Lillahi ta’la, ikhlas, semata-mata untuk menggapai keridhaan Allah SWT. Hingga pada akhirnya, Alhamdulillah mendapat SK dari Pengurus Pusat NU Care LAZISNU Jakarta. SK.No.351/SK/PP-LAZISNU/I/2021 yang menjadi satu-satunya Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah NU (LAZISNU) yang sudah diakui di Sumatera Utara